Waktu perhitungansuara Pilpres 8 Juli lalu yang dimulai pukul 08.00 sereentak di wilayah Indonesia bagian barat, ada 6 kertas suara yang tidak sah, namun ada satu kertas suara yang menarik perhatian saya. Sepintas biasa saja, namun saya
tergerak untuk meminjam kertas itu dan saya mendokumentasikan kedalam HP Camera saya.
Sebuat kalimat bertuliskan " Jangan Bohongi Rakyat ", tidak tau apa maksud pesan yang ditulis Penyontreng di lembar kertas yang seharusnya menjadi Hak Pilihnya, tapi itulah pilihannya, setidaknya pesan itu telah sampai kepada kami selaku anggota KPPS, Saksi dan sebagian warga yang menyaksikan perhitungan suara.
Kalau boleh saya sharing, pesan itu ditujukan kepada siapapun yang memimpin Bangsa ini " Jangan Bohongi Rakyat ". Janji-janji saat kampanye lalu harus dibuktikan, atau ada pesan lainnya...?? Hanya orang itu dan Tuhannya yang tau.

Sebuat kalimat bertuliskan " Jangan Bohongi Rakyat ", tidak tau apa maksud pesan yang ditulis Penyontreng di lembar kertas yang seharusnya menjadi Hak Pilihnya, tapi itulah pilihannya, setidaknya pesan itu telah sampai kepada kami selaku anggota KPPS, Saksi dan sebagian warga yang menyaksikan perhitungan suara.
Kalau boleh saya sharing, pesan itu ditujukan kepada siapapun yang memimpin Bangsa ini " Jangan Bohongi Rakyat ". Janji-janji saat kampanye lalu harus dibuktikan, atau ada pesan lainnya...?? Hanya orang itu dan Tuhannya yang tau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar