26 Februari 2009

Perguruan Pencak Silat - Manusia Prisai Biru,

Bapak/Ibu Warga RT 02 Villa Bintaro Indah yang Budiman,

Bila tidak ada halangan, hari ini akan dimulai latihan pencak silat di lapangan olah raga warga RT 02.
Pelatihan akan dibuka untuk remaja, diawali dari teman2 anak saya siswa SMA Pembangunan Jaya.
Namun tidak menutup pendaftaran untuk warga RT 02, orang tua, remaja atau anak2.
Aman ko, murni olah raga, tidak menggunakan metoda isian atau penggunaan bacaan ayat2 kitab suci agama tertentu.
Sepenuhnya memanfaatkan potensi unsur2 (kehidupan) tubuh melalui pengendalian daya pikir.
Nama perguruan adalah Perguruan Pencak Silat - Manusia Prisai Biru.
Saya duduk menjabat sebagai pembina utama perguruan sejak bulan Juli tahun 2008 lalu.
Sekedar ingin membantu pengembangan potensi daya pikir generasi muda dan sekaligus ikut memelihara dan mengembangkan warisan budaya nasional.
Pusat pelatihan pelatih, selama ini berlangsung di GOR Jatiwaringin, Bekasi.

Sudah ada beberapa sasana yang kita buka, antara lain di KPK, Gd. KONI Jkt Pusat dan (insya Allah) menyusul BI. Visinya sih cukup tinggi, ingin berkembang sejajar dengan perguruan bela diri impor seperti karate, taekwondo, dll.

Saya pikir ada baiknya buka di villa bintaro indah, karena saya tinggal disini.
Agak aneh kalau orang tau saya tinggal di VBI, tapi tidak ada warga yang mengenalnya.
Saya bahkan berharap ada warga VBI yg ikut terlibat dalam proses pengembangan dan pencapaian visi perguruan.
Mohon restu, perkenan dan dukungannya.

Maaf kalau dirasakan mengganggu.

Hormat saya,
Rizana Noor

13 Februari 2009

Facebook Ultah Ke 5


Facebook Berulang Tahun KelimaAnda mungkin termasuk dari 150 juta warga dunia yang telah bergabung dengan Facebook. Situs pertemanan ini memang semakin lama semakin populer dan telah melahirkan fenomena sosial tersendiri. Tapi bagaimanakah Facebook sebagai bisnis? Perusahaan yang didirikan seorang mahasiswa Harvard University, Mark Zuckerberg, tepat 5 tahun yang lalu sudah berkembang pesat dan kini dinilai berharga 5 milyar dolar. Simak dalam liputan reporter VOA Ade Astuti dan Erwin Dipo.

12 Februari 2009

Jangan Menunggu


Dikisahkan, ada seorang anak berusia 9 tahun. Saat dia sedang membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal, terjadilah kecelakaan yang telah merubah seluruh kehidupannya. Dia terjatuh, dan kakinya terlindas kereta api barang sehingga sepasang kaki harus diamputasi. Berbulan-bulan, hari-harinya diwarnai dengan penderitaan panjang, dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya dan menghabiskan jam-jam yang sangat menyakitkan.Namun dia tidak pernah patah semangat dan dengan tegar menjalaninya sehingga dokter mengijinkannya keluar dari rumah sakit dengan berkursi roda. Tanpa membuang waktu dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk ke air, dia pun langsung tenggelam sampai ke dasar kolam renang. Pelatihnya menggunakan jala untuk mengangkatnya naik ke permukaan. Pelajaran mengapung dan seterusnya dilakukan setiap hari dan 5 bulan kemudian dia mampu berenang sebanyak 52x panjang kolam renang tanpa berhenti! Sungguh luar biasa!Dan sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang-orang yang bertubuh normal. Dia belajar menyetir mobil, ikut balapan dan berhasil menjadi atlet gokart yang handal, disegani dan terkenal.Ketekunannya berlatih fisik di kolam renang dan tempat tinggalnya yang tak jauh dari pantai, menginspirasinya belajar menjadi surf lifeguard, yaitu penjaga pantai yang melindungi dan menyelamatkan para peselancar. Dia satu-satunya manusia di dunia, tanpa kaki yang berprofesi seperti itu. Dia juga belajar Taewondo hingga memperoleh Dan 3. Olahraga lempar cakkram, tolak peluru dan lempar lembing berhasil mengalungkan 35 medali dalam kehidupannya. Pencapaian prestasinya melandasi kepercayaan dirinya membina hubungan dengan seorang wanita yang dicintai. Akhirnya dia menikah dan memperoleh 3 orang anak. Bersama istrinya, mereka bahu membahu menjadi pengusaha sukses. Berkat prestasi dan keinginannya membantu orang lain agar tidak menyerah, akhirnya menghantarkannya menjadi pembicara motivasional kelas dunia. Pemuda hebat itu bernama TONY CHRISTIANSEN.Saat ditanya apa rahasia suksesnya? Dia menjawab: Mengapa harus menunggu? Jangan menghabiskan waktu dengan duduk dan menunggu tertabrak kereta api sebelum melakukan sesuatu dan mencetak berprestasi. Kecelakaan yang saya alami telah mengasah karakter serta hidup saya dalam beragam cara! Membantu saya dalam menyampaikan pesan kepada semua orang yang mau mendengar, mau belajar serta mau merubah hidup lebih baik! Jadi, mengapa harus menunggu? Segera lakukan! - TAKE ACTION!!" Pembaca yang budiman,Hidup adalah tindakan! Live is action! Sebuah cita-cita yang indah, jika hanya menunggu tanpa bertindak nyata, maka tinggal hanya mayat cita-cita, sebuah perencanaan yang matang tanpa action! Cuma menyisakan coretan kosong.Cerita manusia luar biasa Tony Christiansen tadi cukup jelas pelajaran yang bisa kita ambil. Bagaimanapun keadaan fisik kita , atau betapapun jeleknya keadaan di luar kita, semuanya bisa di rubah, nothing is impossible, tiada yang mustahil!Manusia yang paling penting adalah jangan krisis mental. Dengan kekayaan mental, seseorang akan berani memulai dari apa adanya dia, dan semua perjuangannya diarahkan pada titik target besar yang punya bobot dan bernilai. Dengan cara hidup punya kaya mental seperti itu, kita pasti akan selalu menyambut hari-hari baru penuh dengan syukur, optimis, gembira dan menciptakan sukses yang luar biasa!

10 Februari 2009

Balada Kisah Uang 1.000 Dan 100.000


Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI dengan bahan dan alat-alat yang oke. Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik. Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda.

Uang seratus ribu berkata pada uang seribu :"Ya, ampyyyuunnnn. ......... darimana saja kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan..... bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ..... Ada dapa denganmu?"

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata : "Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan taik ayam. Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang

pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang
warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk. Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......"

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.: "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm... dompetnya harum sekali. Setelah dari sana, aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus.
Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu
sama teman-temanmu. "
Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya : "Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman.
Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!" "Apa itu?" uang seratus ribu penasaran.

"Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di mesjid atau di tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu atau teman-teman kamu disana....."

Eko Suyatno

Catatan :
Tulisan ini saya ambil dari Milis VBI edisi 29 Januari 2009 yang dikirim oleh Pak H. Eko Suyatno, mudah-mudahan bermanfaat.

Hy

03 Februari 2009

Semangat Laskar Pelangi di Baiturrahman


HIDUP adalah Ujian!

USTAD Kurniawan mengawali ceramahnya di Masjid Baiturrahman, perumahan Vila Bintaro Indah, Tangerang, Minggu pagi 1 Februari 2009, dengan tagline yang menggugah “Hidup adalah Ujian”. Dan…. ini yang membuat jamaah tergugah: sang ustad membawa Laskar Pelangi, novel superlaris Andrea Hirata yang diangkat ke layar lebar itu ke mimbar, sudut-sudut ruang suci, dan permukaan sajadah panjang terbentang. Seluruh jamaah, kaum lelaki dan perempuan serta anak-anak, terperangah. Salah satu di antaranya saya.

Sebuah teaser yang mengena dari sang ustad. Bagaimanapun, Laskar Pelangi sebagai buku dan film sudah masuk kategori “memassa”. Sama seperti “media massa” lainnya yang dibaca masal sejumlah banyak orang dalam waktu serentak. Besar kemungkinan, jamaah yang hadir saat itu juga termasuk orang-orang yang sedikitnya membaca Laskar Pelangi kalau tidak sempat menonton filmnya yang kelak masuk sebagai film nasional “immortal”.

Ustad mengisahkan kembali bahwa semangat untuk hidup, menjalani dan mengatasi kehidupan, harus ditunjukkan seperti semangatnya para anggota Laskar Pelangi. Tidak hanya sekolah yang menghadapi dan harus lulus ujian, tetapi hidup juga harus lolos dari sejumlah ujian. “Menunggu satu orang untuk genap menjadi sepuluh orang agar sekolah bisa terus berjalan, adalah ujian terberat bagi anggota Laskar Pelangi. Satu murid yang datang, yang meski maaf…. agak cacat mental, adalah hikmah sekaligus buah dari ujian,” kata ustad Kurniawan.

Dari teaser Laskar Pelangi yang membetot perhatian jamaah, ustad Kurniawan, masuk ke topik utama ceramah, yakni hidup adalah ujian… Saya meringkasnya sebagai berikut:

Tuhan menguji setiap ummatnya hanya dengan dua hal: kebaikan dan keburukan dengan kata lain kemudahan atau kesulitan. Dua-duanya adalah ujian. Saling bertolak belakang. Dua-duanya sama beratnya. Ada orang yang diuji dengan kebaikan atau kemudahan berupa kekayaan yang melimpah, jabatan yang tinggi dan pengaruh yang luar biasa besar di masyarakat. Sebaliknya, ada pula orang yang diuji dengan kesulitan hidup, kemiskinan, kesengsaraan, tanpa pekerjaan, serta tanpa pengaruh dan kekuasaan sedikit pun di masyarakat. Kunci hidup untuk menjalani dua ujian yang berbeda itu adalah: syukur dan sabar.

Sayangnya, kata ustad Kurniawan, “Orang yang diuji oleh kemudahan berupa kekayaan dan jabatan tinggi sering lupa sujud syukur, sering lupa bahwa semua kenikmatan yang telah diterimanya itu berasal dari Allah semata. Orang itu menjadi lupa, tidak amanah, dan tidak toleran terhadap sesamanya yang sedang diuji kesusahan. Sebaliknya orang yang sedang diuji kesulitan tidak pernah mau bersabar. Yang dilakukan malah menggugat Tuhan dan menyalahkan diri sendiri. Putus asa. Ujung-ujungnya bunuh diri.”

Ustad kemudian mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad tidak bersedia menyolatkan orang yang mati bunuh diri meski para sahabat menyolatkannya karena si korban bunuh diri seorang muslim. “Itu menunjukkan bahwa Nabi tidak berkenan dengan orang-orang yang gagal menghadapi ujian hidup dengan cara bunuh diri!”

Saya terkesiap sekaligus terkesima mendengar penuturan ustad Kurniawan yang lugas, santun, dan dengan bahasa yang fasih ini. Sebagai penghormatan saya atas ceramahnya, saya berbagi foto Pak Ustad untuk pembaca Kompasiana seperti yang terlihat di atas, ustad yang saat itu mengenakan setelah koko hijau dan kpoiah hijau. Bagi yang tidak berkenan dengan laporan jurnalisme warga ini, silakan lewati dan abaikan saja. Terima kasih.

Citizen Journalism Project/Pepih Nugraha

Pohon Bintaro Beracun...????



Assalamualaikum....
Bapak-bapak yang dirahmati Allah SWT, berikut ini saya sampaikan informasi yang awalnya saya terima dari adik saya bahwa pohon bintaro yang selama ini ada disekitar kita, bahkan disamping rumah saya atau tepatnya di depan rumah pa ridwan dan di depan rumahnya pak Mujaddid (kalau belum ditebang) berdiri dengan rindangnya, ternyata BERACUN !! untuk mengklarifikasikan hal tersebut saya cobah ngunduh di internet via google, begitu ketik pohon bintaro langsung deh informasi tentang hal tersebut berjejer cukup panjang.....
Nah gimana neh... bapak-bapak pencinta penghijauan ada solusi untuk mengganti pohon tersebut ? yang pasti segera kita evakuasi tanaman tersebut, tapi jangan dibakar karena asapnya juga beracun....
Demikian informasi ini semoga bermanfaat, bagi yang telah mendapat informasi ini, mohon maaf atas ketidak nyamannya karena membaca informasi ini.
Sukron jazakallah bi khair
wassalamualaikum wr wb .....

Abu Gaza
(H. Bayu Witjaksana)

Tour de Flower, Taman Bunga Cipanas 10-10-10 (Seminggu Kemudian)

Pasir Muncang Mei 2010

Senyum dan Tawa Warga Kosong Dua

Tour D'cice'eng (18 Agustus 2008)

Letakkan Cursor, click di tempat yang disukai ntar ikannya akan memakan ,.. lucu ya.....!