11 April 2009

Yang Unik dari Prosesi Nyontreng Hari Ini

Yang Unik dari Prosesi Nyontreng Hari Ini
Oleh Pepih Nugraha - 9 April 2009

Nomor DPT yang sama dengan merek Rokok "234"/by Pepih Nugraha

Sebagai warga negara yang mudah-mudahan paham arti demokrasi, saya menyempatkan waktu untuk mencontreng, Kamis (9/4) hari ini. Saya datang sendiri ke TPS 18 Jombang, RT 02 RW 12 Keluharan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dengan membawa Surat Pemberitahuan Waktu dan Tempat Pemungutan Suara. Dalam surat itu tercantum nama saya PEPIH NUGRAHA dengan nomor DPT 234. Uniknya, saat saya mendaftar kembali surat undangan itu ke Kang Dede Surachman, Kang Maman –demikian saya biasa memanggil tetangga itu — menunjukkan bungkus rokok. “Luar biasa, kok nomornya bisa sama ya, Pak!?” katanya dengan nada tanya. Tidak mengada-ada, bukan pula promosi, demikianlah kenyataannya: merek rokok yang dihisap Kang Maman saat itu sama dengan nomor DPT saya “234″!


Empat lembar/lipatan surat suara berbeda (hijau, merah, kuning, biru) yang siap dicontreng/by Pepih Nugraha

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara adalah Abdu Syukur, tetangga yang sehari-harinya berprofesi sebagai bengkel mobil rumahan. Nomor identitas saya saat mencontreng adalah 36032 61112 643218. Saya tidak mau menafsirkan angka 16 digit itu kecuali angka 18 di belakang nomor identitas itu sama dengan nomor rumah saya dan nomor TPS dimana saya mencontreng. Usai mendaftar ulang, saya mendapat nomor pencontrengan 77 dan diminta menunggu giliran mencontreng di bilik suara. Tidak ada yang aneh dari nomor 77 ini, kecuali angka ini sama dengan dua angka terakhir nomor telepon rumah saya, yakni 745**77. Saya mendapat empat kertas surat suara sekaligus, yakni surat suara untuk anggota DPR RI, Anggota DPRD I, anggota DPRD II, dan anggota DPD. Saat saya dipanggil untuk mencontreng dengan ballpoin warna merah, saya jejerkan dulu empat surat suara berbeda itu sebelum saya buka satu persatu untuk saya contreng, lalu saya memotretnya dengan menggunakan smartphone N958GB kesayangan saya.

Saya membukanya satu persatu. Untuk DPR, satu suara saya berikan kepada rekan saya, seorang perempuan bekas wartawati televisi. Bukan apa-apa, karena dialah yang saya kenal dari sekian calon anggota legislatif itu.Lebih dari itu, dalam sebuah SMS saya berjanji akan memberikan suara untuknya. Jadi, janji harus ditepati! Saya tidak peduli teman saya itu bernaung di partai mana, tetapi nomor urutnya adalah 4. Saya sebenarnya juga kenal mantan wartawan lainnya karena pernah sama-sama satu kantor. Tetapi karena tidak ada kontak dan sama sekali tidak berkunjung ke wilayah saya, saya abaikan nama itu dari ingatan saya, padahal dia cukup dikenal di Tangerang lho!



Untuk anggota DPRD Banten, saya jatuhkan pilihan kepada tetangga saya sendiri, Pak Dahlan Pido. Orangnya baik dan yang penting saya mengenalnya dengan baik pula. Untuk anggota DPD, saya tidak ragu mencontreng nama Taufikurrachman Ruki, mantan Ketua KPK. Sementara untuk anggota DPRD Kabupaten Tangerang, saya serahkan suara saya kepada seseorang yang tidak saya kenal (hanya tahu nama dan partainya), yang sehari sebelum pencontrengan, memperbaiki jalan akses ke rumah saya. Ketika saya pulang larut malam, jalan akses perumahan Vila Bintaro Indah menuju rumah saya itu sudah licin dengan aspal hitam. Padahal sebelumnya, jalan itu bergelombang, bopeng-bopeng, dan bikin kaki-kaki mobil rusak! Apakah ini bisa digolongkan “serangan malam hari”? Entahlah, yang jelas saya menikmati jalanan yang mulus itu dan satu suara untuknya.


Alamat blog di TPS 18 Perumahan VBI Jombang/by Pepih Nugraha

Sebelum lupa, TPS 18 yang berisi 304 pemilih itu menghadirkan teknologi internet yang dikelola warga paguyuban perumahan sederhana itu. Para petugas TPS seperti Pak Hariyono, Pak Rudi Pardede dan Pak Achmad Mudjaddid berjanji akan menayangkan hasil penghitungan suara secara “real time” di blog Perumahan VBI itu. Tidak aneh kalau nama dan alamat blog itu ditulis besar-besar di TPS 18 ini. “Kunjungi….!!! www.rt02vbi.blogspot.com. Boleh juga, ya!

Anda bisa mengeceknya apakah hasilnya sudah ada blog itu atau belum. Saya masih harus mengikuti penghitungan suara dan memotret beberapa sekuel lagi. Permisi dulu ya….

Citizen Journalism Project/By Pepih Nugraha

Tidak ada komentar:

Tour de Flower, Taman Bunga Cipanas 10-10-10 (Seminggu Kemudian)

Pasir Muncang Mei 2010

Senyum dan Tawa Warga Kosong Dua

Tour D'cice'eng (18 Agustus 2008)

Letakkan Cursor, click di tempat yang disukai ntar ikannya akan memakan ,.. lucu ya.....!